Penerimaan
Kalau kau mau ku terima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kau kembali
untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi
Puisi diatas adalah karya Chairil Anwar (Maret 1943)
Jika dibaca dan coba ku renungi, puisi ini seolah memiliki dua arti namun keduanya berkaitan, dan jujur saja sama dengan yang kurasakan sekarang ini.
Menunggu kembalinya seseorang dengan sepenuh hati, walau ia tidak sama seperti yang dulu, hhmm mungkin sudah pernah dimiliki orang lain (curcol). Aku akan menerimamu kembali tapi hanya untuk ku sendiri, tidak akan kubagi dengan dia atau siapapun lagi (egois).
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi, seolah mengisyaratkan bahwa sesungguhnya aku sedang dalam kesendirian dan tidak ingin berbagi, kalaupun jika aku harus berbagi itu hanya dengan mu dengan catatan tanpa kau sakiti.
Kalau mau dirunut versi aku yang membaca dan merasa sedang mengalami sitausi yang sama dengan Puisi indah tersebut.
"Sesungguhnya aku sedang dalam kesendirian ku dan ku nikmati itu dan tidak ingin berbagi. Mungkin karena sakit ini, Namun jika kau ingin aku menerima mu kembali, dengan sepenuh hati ku tanpa sakit yang lalu. Aku masih tetap sendiri (sejujurnya menunggu mu kembali). Walau aku tau aku bukan yang pertama bagi mu, karena kau telah berbagi dengan yang lain. Tapi jika kau benar ingin kembali padaku, lakukan dengan berani, kerahkan segenap usaha dan upaya mu. Jika kau ingin kembali, berjanjilah hanya untuk ku sendiri tanpa cinta yang lain. Jika itu tidak kau penuhi, aku sedang dengan diriku sendiri dan enggan berbagi dengan yang lain selain kamu."
Kalau mau dirunut versi aku yang membaca dan merasa sedang mengalami sitausi yang sama dengan Puisi indah tersebut.
"Sesungguhnya aku sedang dalam kesendirian ku dan ku nikmati itu dan tidak ingin berbagi. Mungkin karena sakit ini, Namun jika kau ingin aku menerima mu kembali, dengan sepenuh hati ku tanpa sakit yang lalu. Aku masih tetap sendiri (sejujurnya menunggu mu kembali). Walau aku tau aku bukan yang pertama bagi mu, karena kau telah berbagi dengan yang lain. Tapi jika kau benar ingin kembali padaku, lakukan dengan berani, kerahkan segenap usaha dan upaya mu. Jika kau ingin kembali, berjanjilah hanya untuk ku sendiri tanpa cinta yang lain. Jika itu tidak kau penuhi, aku sedang dengan diriku sendiri dan enggan berbagi dengan yang lain selain kamu."
Begitu mungkin arti puisi itu versi saya (sebenernya curcol) *lirik blog tetangga. Setidaknya menggambarkan bahwa Chairil Anwar pria romantis. Tentu beliau romantis, karena dapat menghasilan karya sastra yang indah sekali.
No comments:
Post a Comment