Tuesday, 10 July 2012

AKU

AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi


Aku, dalam kesendirian ku sendiri berbagi hanya dengan diriku sendiri.
Aku, hanya menginginkan kebahagiaan yang mungkin hanya sesaat dapat ku rasakan dalam dunia ini.
Aku, dengan segala salah dan khilaf ku menangis, merajuk memohon ampun Mu.

Mungkin kah hanya akan ada aku tanpa dirimu. Hanya ada kesendirian tanpa terbagi.
Jika kehendak Mu kesendirian ini baik bagi ku. Ku terima sebagai takdir ku.

Aku hanya ingin pergi, berlari membawa luka dan perih ini. Sendiri
Aku rasa cukup luka yang meradang, menerjang menembus hatiku.
Aku ingin sendiri hingga hilang pedih perih ini. Sendiri
Aku cukupkan semua yang membebani hatiku.

Aku, Tuhan kau ciptakan aku dengan segala kebesaran Mu. Dalam kandungan ibu ku, aku sendiri. Satu yang kuyakini suatu saat nanti aku akan kembali kepada Mu juga dengan kesendirian.

Dalam kesendirian entah apa yang Aku pikirkan tentang TakdirMu. Begitu banyak tanya yang ku lantunkan kepadaMu, yang kuharapkan dapat Kau jawab untuk ku. Agar lega hati kosong ini menerima keputusan Mu. 

Mengapa yang kulihat hanya kemunafikan, ketidak setiaan, ketidak jujuran, dan kesemuanya kembali melukai hati ku. Jika aku merasa tenang dalam kesendirian ku, apakah ini yang terbaik bagi ku menurut Mu? Jika itu tidak benar, maka tunjukkanlah kebesaran Mu.
Aku percaya yang Kau berikan semuanya memiliki hikmah, namun ku mohon cukup untuk sakit dan luka ini. Dalam hidupku yang hanya sesaat ini, izinkanlah aku mengecap kebahagiaan selayak nya mereka.

Selama ini aku masih sanggup pergi dan berlari, mencari keramaian dalam sendiri ini. Tapi sampai kapan?. Keramaian itu juga tidak membawaku kepada kebahagiaan, tetap kosong dan hampa.
Aku hanya menginginkan yang sama seperti mereka, seperti teman dan sahabat ku, melewati fase kehidupan baru, tanggung jawab baru dan kebahagiaan baru. 

Dalam segala kerendahan ku, kekhilafan ku, kealpaan  ku, kekurangan ku. Hanya kepadaMu aku memohon dan meminta wahai Tuhan ku yang pemurah. Kabulkan lah.

Amin 
IEP

No comments:

Post a Comment