Friday, 21 June 2013

Daerah Istimewa Yogyakarta

Kenapa disebut Daerah Istimewa Yogyakarta ayo siapa yang tahu ?

"Status ini merupakan sebuah warisan dari zaman sebelum kemerdekaan. Kesultanan Yogyakarta dan juga Kadipaten Paku Alaman, sebagai cikal bakal atau asal usul DIY, memiliki status sebagai “Kerajaan vasal/Negara bagian/Dependent state” dalam pemerintahan penjajahan mulai dari VOC , Hindia Perancis (Republik Bataav Belanda-Perancis), India Timur/EIC (Kerajaan Inggris), Hindia Belanda (Kerajaan Nederland), dan terakhir Tentara Angkatan Darat XVI Jepang (Kekaisaran Jepang). Oleh Belanda status tersebut disebut sebagai Zelfbestuurende Lanschappen dan oleh Jepang disebut dengan Koti/Kooti. Status ini membawa konsekuensi hukum dan politik berupa kewenangan untuk mengatur dan mengurus wilayah [negaranya] sendiri di bawah pengawasan pemerintah penjajahan tentunya. Status ini pula yang kemudian juga diakui dan diberi payung hukum oleh Bapak Pendiri Bangsa Indonesia Soekarno yang duduk dalam BPUPKI dan PPKI sebagai sebuah daerah bukan lagi sebagai sebuah negara[1]."

Aku dan 5 orang teman berkunjung ke kota gudeg itu, memang sudah kami atur jauh hari kami ingin menikmati upacara keagamaan waisak di candi borobudur. Upacara yang sakral dan di tutup dengan pelepasan lampion ini yang ingin kami saksikan. Jadi tujuan nya tentu saja jalan-jalan, wisata kuliner, wisata budaya dan melepaskan sejenak penat.

Walau sebenarnya aku ingin membatalkan rencana kesana, karena ada hal yang sangat mendasar yang membuat ku ragu untuk pergi, tapi teman-teman tetap meminta aku pergi akhirnya dengan bermodal nekat dan sayang sama tiket pesawat yang sudah di pesan PP dan di bayar akhirnya aku tetap pergi.

25 Mei pukul 6 pagi sudah berkumpul di lebak bulus menuju bandara tapi aku terlambat karena hari itu bapak berulang tahun, aku menyempatkan diri sarapan bersama dengan lauk pauk sederhana, kami (aku, adik ku, mama dan bapak) makan dan berdoa bersama, bahwa masih diberikan nikmat hidup, nikmat sehat dan nikmat yang tak dapat kami hitung dan sebutkan yang diberikan oleh Sang Maha Kuasa.

Pukul 7 aku tiba, tentu saja 3 teman ku yang lain sudah heboh bukan kepalang hehehehe maaf ya teman, taksi membawa kami ke bandara soekarno hatta masih lengang karena memang masih pagi, tiba di terminal 3 kami duduk-duduk santai sambil ngobrol, curhat, iseng komentarin penampilan orang sampai akhirnya mati gaya karena menunggu 1 teman lagi (adik kelas di kuliah dulu dari salah satu teman ku). Akhirnya sudah jam 9 sha-sha datang kita menuju ke ruang tunggu bandara, sekali lagi dan memang selalu begitu ketawa-ketawa, berisik, curhat, ngomongin penampilan orang sampai cerita-cerita setan, dan kembali mati gaya. Kenapa eh kenapa karena kok ya lama sekali kami tidak di panggil untuk diminta naik pesawat. Ternyata kami salah lihat jam dalam kode booking kami *tepok jidat* plus pesawatnya delay 30 menit.

Untung perginya ramai-ramai dan bersama mereka 3 orang sahabat ku dari SMA jadi walau gondok tetep woles my bro,,, Akhirnya pesawat kami datang, panggilan untuk masuk pesawat disiarkan dan kami antri untuk masuk sambil memperlihatkan boarding pass. Duduk manis dalam pesawat yang hhhmmm sempir tapi ya sudah lah what you expect dari maskapai itu, itu loh yang suka mengadakan promo, tapi kami berterima kasih loh, karena dengan promonya kami bisa pergi ke yogya.

Satu teman lain menyusul dengan pesawat GA *gaya yah* tapi itu karena dia gak dapet tiket di maskapai lain di hari itu, full, semua orang sepertinya tumplek bleg mau ke yogya semua. Pukul 12 kami landing di Bandara Udara Adhi Sutcipto Yoyga. Karena emang rencana nya mau ala-ala backpacker so kami pun naik trans yogya menuju terminal jumbur untuk naik bus menuju candi borobudur. Laper, panas, capek plus macet karena semua orang menuju kesana. Karena nanti malam pelepasan lampion nya.

bersambung yah capek nih hehehe.....

No comments:

Post a Comment