Senang nya bukan kepalang waktu akhirnya mendapatkan tiket murah ke lombok, sebener nya sih mahal juga ya hehehe,,,,tapi demi liburan ke luar pulau tak apalah. Apalagi keindahan pulau ini sudah tersohor ke seantero bumi.
21 September malam sampai 23 September siang, aku habiskan di LOMBOK.
sebenarnya ceritanya agak dramatis, mengingat hampir saja aku dan 2 teman ku tertinggal pesawat.
Begini awal ceritanya #macam dongeng pengantar tidur
Sudah sejak maret lalu aku mendapatkan tiket murah ke lombok ini, lumayan lah karena dengan pesawat Garuda Indonesia. Aku pergi ber 5, berarti dengan 4 teman wanita lainnya. Tiga diantaranya teman kuliah ku dulu di salemba, yang satu teman SMP dari salah satu teman ku. Aku jumat itu sudah izin pulang kantor lebih awal yaitu pukul 15.10 menuju kawasan BEI karena kami sepakat melakukan meeting point disana. Ternyata seperti sudah menjadi buah bibir dimana-mana kemacetan jakarta sungguh tiada dua. Perkiraan ku sampai di BEI hanya 30 menit pun meleset. Aku sampai pukul 4 kurang, lalu menghubungi ke 2 teman ku, disana ternyata sudah ada teman SMP nya teman ku #ribedkan# menunggu. Namun karena dia tidak sabar akhirnya dia memutuskan pergi sendiri ke bandara. Aku dan dua teman ku menyusul dengan taksi hahaha kami meminta pak supir yang sedang mengendarai taksi agar gebut jalan nya, tapi apa mau dikata, jalanan merayap. Kami diam dalam doa dan harapan semoga masih bisa sampai di bandara dengan selamat #maksud nya gak ketinggalan pesawat#. Pak supir tanggap, ngebut saat situasi memungkinkan sampai terdengar bunyi tiiittt,,,ttiiittt,,, #jangan ngeres# ternyata itu bunyi alarm karena pak supir melebihi batas kecepatan yang di haruskan hahahaha dan kami dengan santai nya bilang "gak papa pak, kebut terus" #penumpang macam apa ini#. Sampai di bandara *Alhamdulilah, mau sujud syukur tapi tampaknya berlebihan. Dalam ketergesaan karena kami belum check in salah satu teman ku berpapasan dengan salah seorang pilot garuda, tinggi dan tegap, dari turun taksi sebenarnya aku sudah sadar dengan si pilot tersebut #signal radar berbunyi# ternyata dia menyapa teman ku, dia adalah teman smp teman ku #dunia ini sempit sekali ya# sayang teman ku tidak sempat mengenalkan sang pilot ke kami, dan sayang nya juga setelah mendengar cerita lengkapnya dari teman ku di ruang cek in, bahwa sang pilot baru saja menikah #take a deep breath#. Kami sampai di bandara pukul 5:30 sementara pesawat harusnya terbang pukul 18:10 namun delay. Jadi ada untung nya pesawat Garuda itu delay, karena aku dan 2 teman ku jadi tidak terlambat. Ada 1 teman lain yang sebenar nya pukul 17:00 dia baru selesai rapat, namun karena dia sudah cek-in jadi sampai di bandara dia tidak berlu cek-in lagi.
horeeee kami berlima tidak terlambat dan terbang menuju Lombok.
Perjalanan membutuhkan waktu 1 jam 41 menit dengan ketinggian diatas 7.000 meter diatas permukaan laut. Dan akhirnya tiba di Lombok, saya lupa jam berapa karena sudah terlalu senang nya, dari Bandara International Praya Lombok kami naik damri menuju senggigi. Kami sudah reserved 2 kamar untuk berlima. Setelah menempuh perjalanan darat satu jam tanpa macet *berarti jauh banget* kami tiba di Home Stay Baleku di senggigi. Kira-kira pukul 11 malam.
Kami beristirahat dan tidur untuk mengejar sunrise besok pagi di "batu bolong".
Sehabis puas berfoto-foto di senggigi batu bolong, kami sarapan kembali di baleku lalu siap-siap cek-out. Untuk kemudian diantar ke pelabuhan untuk menyebrang ke gili trawangan.
Kami berlima naik ke perahu berpenumpang kira-kira 30 sampai 45 orang biayanya hanya Rp 10.000 perorang saja. Begini keadaan dalam perahu campur tublek jadi satu, turis lokal *seperti aku dan teman-teman*, turis luar, penduduk sekitar plus barang bawaan. (kalau lihat ini jadi kesan nya si mba-mba bule jualan kangkung hihi)
Perjalanan laut dengan perahu itu ditempuh kira-kira 30 menit, tapi bagi ku si pecinta laut itu waktu yang sebentar. Ditambah pemandangan yang memeluk lautan dengan bukit-bukit indah menghijau sunggu pemandangan yang tak akan pernah dapat dilukiskan dengan kata-kata.
Dan akhirnya perahu menepi, lalu sampailah kami di pulau tersesar dari tiga Gili tersebut, yaitu Gili Trawangan.
Panas terik tak memadamkan semangat kami berlima. Kami sudah reserved home stay namanya gili smile. Tapi masalahnya kami tidak tau dimana rimbanya si gili smile itu (efek booking via online).
Rencana nya kami disana hanya semalam, dan siang itu kami mau snorkling di tiga Gili tersebut. Mengecap keindahan bawah laut. Namun karena kami sudah kesiangan, public boat sudah tidak ada lagi terpaksa kami mencari boat yang dapat disewa 4 jam untuk menjelajahi ketiga gili tersebut. Dalam perjalanan mencari gili smile kami berhenti di marina cotage dan menanyakan harga boat sewaan disana, dan dengan sedikit negosiasi kami bersepakat. (dibumbui dengan berjabat tangan)
Bapak yang ada di marina berbaik hati menghubungi gili smile agar menjemput kami tamunya supaya tidak tersasar. Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, kami sampai. Home stay tersebut nyaman, dengan bed yang besar dan kamar mandi yang luas. Kami minta extra bed karena sepertinya tidak akan muat kami berlima dalam satu ranjang. Ganti baju, sholat lalu mencari makan siang untuk selanjutnya bersnorkling ria.
Indah bahkan mungkin lebih dari indah pemandangan yang disediakan gratis terhampar seluas mata memandang. Kebanyakan turis yang hadir adalah turis mancanegara, dari semua negara sepertinya tumplek plek jadi satu disana. Dari mulut mereka aku dengar mereka memuji tempat itu, dan aku terharu. Ternyata dibalik kebusukan para pemimpin negeri ini, bobobrok nya moral bangsa ini, keindahan nya sungguh tiada dua. (sampai menitikkan air mata)
No comments:
Post a Comment