Wednesday, 3 October 2012

Tanpa Judul

Bersandar pada kesunyian itu nikmat tanpa ujung. Berkutat dengan jejak kehidupan menyesap dalam kegetiran, namun memenuhi jiwa dalam ketiadaan bagai belati terluka oleh duka.
Duka seperti apa yang dapat mengalahkan kebahagiaan mu. Luka oleh apa yang dapat merusak ceria mu. Racun yang bagaimana yang tidak dapat ditawar oleh maaf. Penghianatan akan apa yang merenggut cinta. Bertanyalah aku kepada sepi tanpa jawab sang pengerti.

Angin berhembus bernafaskan tanya akan hidup, hidup bagaimana yang akan kau torehkan. Hidup seperti apa yang akan membalut raga mu dalam ketidakberdayaan. 
Lalu apa asa ini jika tiada pemahaman akan tabir hidup. Paras yang kau pakai hanyalah bentuk fatamorgana yang akan hanyut dalam aliran waktu. Lalu apa yang kau banggakan? Bangga akan ketidakberdayaan hanyalah kebodohan penuh penyesalan.

Senyum menjadi selimut dalam balutan warna hitam kecamuk batin. Waktu sendiri berjalan tanpa teman, melewati hari, bulan, tahun tanpa pendamping. Mungkin kita harus banyak belajar darinya.

 

No comments:

Post a Comment